JAKARTA – Burrsa Efek Indonesia mendadak geger pada Kamis, 12 Juni 2025 gara-gara pemain saham asing, Allied Hill Limited.
Firma investasi asal Hong Kong—menggenggam kendali atas PT Toba Pulp Lestari Tbk (kode emiten: INRU) setelah mengakuisisi 1,28 miliar saham, setara 92,42 persen dari total kepemilikan.
Kabar itu segera menggelegar di ruang-ruang grup investor, media keuangan, dan linimasa X. Dalam sekejap, saham INRU melejit drastis.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bursa tidak tinggal diam. BEI langsung melakukan suspensi perdagangan INRU, menyusul lonjakan harga yang “tidak wajar.”
Lonjakan Tak Wajar, Suspensi Jadi Jawaban
Menurut keterangan resmi BEI, suspensi diberlakukan sebagai bentuk proteksi pasar terhadap potensi manipulasi dan gejolak harga jangka pendek.
Suspensi sempat diberlakukan pada 10 Juni, kemudian dicabut pada 13 Juni. Tapi kehati-hatian tetap tinggi.
Baca Juga:
Diskon Vonis Koruptor Bank BUMN, Demokrasi Hukum Indonesia Dipertanyakan
Skandal Surat Istri Menteri UMKM Liburan Eropa! KPK Tunggu Klarifikasi
Uang Triliunan Masuk RPL! Kejagung Cekik Konglomerat CPO yang Sembunyi di Balik Korporasi
“BEI mencermati pola transaksi saham INRU yang menunjukkan volatilitas ekstrim,” kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam rilis resminya.
Lonjakan tajam ini terjadi saat tak ada berita fundamental atau laporan keuangan signifikan yang menjelaskan alasan penguatan.
Namun belakangan, kabar tentang akuisisi oleh investor asing menjadi potongan terakhir yang menyempurnakan teka-teki.
Siapa Allied Hill Limited?
Allied Hill Limited bukan nama asing di sektor investasi Asia. Perusahaan ini dikenal sebagai private fund berbasis di Hong Kong dengan minat besar di industri ekstraktif dan agribisnis.
Baca Juga:
Nadiem Makarim dan Kontroversi Pengadaan Chromebook Rp9,9 Triliun di Kemendikbudristek
Ibu di Bekasi Timur Babak Belur Dipukul Anak, Ditarik dan Diancam Pisau
Namun, langkah mereka masuk ke sektor pulp melalui akuisisi mayoritas saham INRU tergolong nekat dan agresif.
Tidak ada penjelasan detail soal strategi mereka—apakah ini bagian dari diversifikasi portofolio atau ekspansi global yang lebih terstruktur.
Sejumlah analis menilai aksi ini sebagai bentuk konsolidasi korporasi global terhadap sumber daya Indonesia.
Terutama di sektor pulp dan kertas yang tengah menanjak pasca pandemi dan krisis energi.
Pasar Merespons, Investor Lokal Bingung
Setelah suspensi dicabut, harga saham INRU masih menunjukkan fluktuasi tajam.
Para investor ritel gamang, tidak tahu apakah mereka harus menyimpan, menjual, atau justru membeli lebih banyak.
Baca Juga:
Peran Komunitas Ahli Farmasi dan Kesehatan Edukasi Masyarakat
Prabowo Putuskan Nasib Pulau Sengketa Aceh–Sumut dari Rusia
KPK Puji Singapura Tolak Penangguhan Buronan KTP-el Paulus Tannos
“Perlu kejelasan. Jangan sampai ini seperti pompa dan buang,” kata Galuh Perdana, investor ritel yang mengamati saham INRU sejak 2023.
Banyak yang menyoroti minimnya keterbukaan informasi dari manajemen INRU maupun Allied Hill.
Hingga Jumat sore, belum ada konferensi pers atau penjelasan dari publik emiten terkait arah strategis atau potensi perubahan manajemen.
BEI Terus Pantau, Rapat Pemegang Saham Jadi Kunci
BEI menyatakan akan terus memantau perkembangan transaksi dan pola kepemilikan.
Jika diperlukan, OJK bisa ikut turun tangan untuk menjamin kepatuhan terhadap prinsip tata kelola dan perlindungan investor minoritas.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) digadang-gadang akan menjadi panggung utama perubahan arah bisnis INRU.
Potensi pergantian direksi, restrukturisasi bisnis, atau bahkan perubahan nama perusahaan tidak bisa dikesampingkan.
Peringatan bagi Emiten Lain?
Akuisisi Allied Hill terhadap INRU tak sekadar soal bisnis. Ini soal dominasi modal asing, transparansi informasi, dan perlindungan ekosistem pasar modal domestik.
Peristiwa ini memberi pelajaran bagi emiten lain—bahwa tata kelola yang longgar bisa membuat mereka jadi santapan investor besar dari luar negeri.
Bagi investor ritel, ini peringatan untuk melek risiko. Satu hari bisa cukup untuk membalik portofolio, apalagi jika uang besar datang tanpa aba-aba.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infotelko.com dan Infoekonomi.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 23jam.com dan Haiidn.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallotangsel.com dan Haisumatera.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center